Senin, 25 Juli 2016

Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Tumbuhan Padi

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh   


Anggota Kelompok :
Muhammad Zaynuddin
Willy Risan
Joan Hermawan


(MADRASAH ALIYAH NEGERI PUTUSSIBAU)
TAHUN 2016



Fase Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Padi.

Manual acuan ini memudahkan anda untuk :


a) Mengenali tiga fase pertumbuhan dasar tanaman padi dan tahapan perkembangan pada setiap fase.
b) Mengidentifikasi tahapan pertumbuhan tanaman padi menurut skala dari 0-9. Setiap angka pada skala akan berkaitan dengan tahapan pertumbuhan spesifik.
c) Menerangkan perubahan fisik spesifik dalam pertumbuhan tanaman padi.


PETA KONSEP





Di daerah tropis, pada fase reproduktive selama 35 hari dan pada fase generative terjadi selama sekitar 30 hari. Perbedaan masa pertumbuhan pada dua fase ini ditentukan oleh perubahan panjang waktu fase vegetative.Contoh : IR64 yang matang dalam waktu 110 hari mempunyai masa vegetative selama 45 hari, sedangkan IR8 yang matang dalam waktu 130 hari mempunyai masa vegetative selama 65 hari. Jadi pada fase kedua dan ketiga sangat ditentukan oleh fase pertama.



TAHAP PERTUMBUHAN 0-9

Ketiga fase pertumbuhan terdiri atas 10 tahap yang berbeda. Tahap-tahap tersebut sesuai dengan urutan sebagai berikut :


1. Fase Vegetative (Tahap 0,1,2,3,4)

Hewan, tumbuhan, dan manusia yang memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang dengan cepat sesuai dengan periode pertumbuhan dan perkembangannya.
Demikian juga ternak unggul hanya akan berproduksi secara optimal bila diberi pakan yang baik dan dipelihara di lingkungan yang sesuai.

Tahap 0 : Sejak berkecambah sampai muncul ke permukaan.
Benih biasanya dikecambahkan melalui perendaman selama 24 jam dan diinkubasi juga selama 24 jam. Setelah perkecambahan bakal akar dan tunas menonjol keluar menembus kulit gabah. Pada hari ke 2 atau ke 3 setelah benih disebar dipersemaian, daun pertama menembus keluar melalui koleoptil. Akhir tahap 0 memperlihatkan daun pertama yang muncul masih melengkung dan bakal akar memanjang.

Tahap 1 : Pertunasan.
Tahap pertunasan mulai begitu benih mulai berkecambah sampai dengan sebelum anakan pertama muncul. Selama tahap ini, akar seminal dan 5 daun terbentuk. Sementara tunas terus tumbuh, dua daun lagi terbentuk. Daun terus berkembang pada kecepatan 1 daun setiap 3-4 hari selama tahap awal pertumbuhan. Kemunculan akar sekunder membentuk sistem perakaran serabut permanen dengan cepat menggantikan radikula dan akar seminal sementara. Bibir umur 18 hari. Bibit mempunyai 5 daun dan sistem perakaran yang berkembang dengan cepat.

Tahap 2 : Pembentukan anakan.
Tahap ini berlangsung sejak muncul anakan pertama sampai pembentukan anakan maksimum tercapai. Anakan muncul dari tunas aksial pada buku batang dan menggantikan tempat daun serta tumbuh dan berkembang. Bibit menunjukkan posisi dari dua anakan pertama yang mengapit batang utama dan daunnya. Setelah tumbuh anakan pertama, memunculkan anakan sekunder. Ini terjadi pada 30 hari setelah tanam pindah. Tanaman memanjang dan mulai aktif membentuk anaan. Selain jumlah anakan primer dan sekunder, anakan tersier tumbuh dari anakan sekunder seiring pertumbuhan tanaman yang bertambah panjang dan besar. Pada tahap ini, anakan terus bertambah sampai pada titik dimana sukar dipisahkan dari batang pemanjangan batang.

Tahap 3 : Pemanjangan batang.
Tahapan ini terjadi sebelum pembentukan malai atau terjadi pada tahap akhir pembentukan anakan. Oleh karenanya bisa terjadi tumpang tindih dari tahap 2 dan 3. Anakan terus meningkat dalam jumlah dan tingginya. Periode waktu pertumbuhan berkaitan nyata dengan memanjangnya batang. Batang lebih panjang pada varietas yang jangka waktu pertumbuhannnya lebih panjang. Dalam hal ini, varietas pada dapat di kategorikan pada 2 grup varietas berumur pendek yang matang lama 105- 120 hari dan varietas umur panjang yang matang dalam 150 hari. Pada varietas umur genjah semidwarf seperti IR64, buku kelima batang, dibawah kedudukan malai, memanjang hanya 2 - 4 cm terlihat kasat mata sebelum pembentukan malai. Anakan maksimum, memanjang batang, dan pembentukan malai terjadi nyaris simultan pada varieas umur genjah (105-120 hari). Pada varietas umur dalam 150 hari, terdapat yang disebut lag periode vegetative dimana anakan maksimum terjadi. Hal ini diikuti oleh memanjangnya batang atau ruas batang (internode), dan akhirnya sampai ke tahap pembentukan Malai.

2. Fase Reproduktive (Tahap 4,5,6)

Tahap 4 : Pembentukan Malai Sampai Bunting.
Pada varietas genjah, malai terlihat berupa kerucut berbulu putih panjang 1.0 – 1,5 mm. Pertama kali muncul pada ruas buku utama (main Culom) kemudian pada anakan dengan pola tidak teratur. Dapat terlihat dengan membelah batang. Saat malai terus berkembang bulir (spikelets) terilihat dan dapat dibedakan Malai muda meningkat dalam ukuran dan berkembang ke atas di dalam pelepah daun bendera menyebabkan pelepah daun menggembung (bulge). Penggembungan daun bendera in idisebut bunting. Bunting terlihat pertama kali pada ruas batang utama. Pada tahap bunting, ujung daun layu (menjadi tua dan mati) dan anakan non produktif terlihat pada bagian dasar tanaman.

Tahap 5 : Keluarnya bunga atau malai.
Dikenal sebagai tahap keluar malai.Heading ditandai dengan kemunculan ujung malai dari pelepah daun bendera. Malai terus berkembang sampai keluar seutuhnya dari pelepah daun.

Tahap 6 : Pembungaan.
Tahap pembungaan dimulai ketika serbuk sari menonjol keluar dari bulir dan terjadi proses pembuahan. Pada pembungaan, kolopak bunga terbuka, antara menyembul keluar dari kelopak bunga (flower glumes) karena pemanjangan stamen dan serbuk sari tumpah (shed).Kelopak bunga kemudian menutup. Serbuk sari (tepung sari-pollen) jatuh ke putik, sehingga terjadi pembuahan. Struktur pistil berbulu dimana tube tepung sari dari serbuk sari yang muncul (bulat, struktur gelap dama ilustrasi ini) akan mengembang ke ovary. Proses pembungan berlanjut sampai hampir semua spikelet pada malai mekar. Dari kiri ke kanan, gambar ini menunjukkan anthesis atau pembungaan pada ujung dari malai, hari pertama setelah heading; anthesis pada tengah tengah malai, dua hari setelah heading; anthesis pada malai ketiga dari bawah, 3 hari setelah heading. Pembungaan terjadi sehari setelah heading. Pada umumnya, florets (kelopak bunga) membuka pada pagi hari. Semua spikelet pada malai membuka dalam 7 hari. Pada pembungaan, 3-5 daun masih aktif. Anakan pada tanaman padi telah dipisahkan pada saat dimulainya pembungaan dan dikelompokkan ke dalam anakan produktif dan non produktif.

3. Fase Generative (Tahap 7,8,9)

Tahap 7 : Gabah Matang Susu.
Pada tahab ini gabah mulai terisi dengan bahan serupa susu/larutan putih susu, dapat dikeluarkan dengan menekan/menjepit gabah di antara dua jari. Malai hijau dan mulai merunduk. Palayuan (senescense) pada dasar anakan berlanjut. Daun bendera dan dua daun di bawah tetap hijau.

Tahap 8 : Gabah Matang Adonan (dough rain).
Gabah setengah matang. Pada tahap ini, isi gabah yang menyerupai susu berubah menjadi gumpalan lunak dan akhirnya mengeras. Gabah pada malai mulai menguning. Pelayuan (senescense) dari anakan dan daun di bagian dasar tanaman nampak semakin jelas. Pertanaman terlihat menguning. Seiring menguningnya malai, ujung dua daun terakhir pada setiap anakan mengering.

Tahap 9 : Gabah Matang Penuh.
Setiap gabah matang, berkembang penuh, keras dan berwarna kuning. 90-100% dari gabah isi berubah menjadi kuning dan keras. Daun bagian atas mengering dengan cepat (daun dari sebagian varietas ada yang tetap hijau). Sejumlah daun yang mati terakumulasi pada bagian dasar tanaman.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan


Faktor Dalam (Internal)

a.       Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan sebagainya. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme makhluk hidup, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.
Meskipun peranan gen sangat penting, faktor genetis bukan satu-satunya faktor yang menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan, karena juga dipengaruhi oleh faktor lainnya. Misalnya tanaman yang mempunyai sifat unggul dalam pertumbuhan dan perkembangannya, hanya akan tumbuh dengan cepat, lekas berbuah, dan berbuah lebat jika ditanam di lahan subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan tandus dan kondisi lingkungannya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangannya menjadi kurang baik.

b.      Hormon
Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup beragam jenisnya.


Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup berasal dari faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup adalah sebagai berikut.

a.      Makanan atau Nutrisi
Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas makanan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Karena sedang dalam masa pertumbuhan, kamu harus cukup makan makanan yang bergizi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuhmu.

b.      Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh manusia yang normal adalah sekitar 37°C. Pada suhu optimum, semua makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Hewan dan manusia memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dalam kisaran suhu lingkungan tertentu. Tumbuhan menunjukkan pengaruh yang lebih nyata terhadap suhu. Padi yang ditanam pada awal musim kemarau (suhu udara rata-rata tinggi) lebih cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada musim penghujan (suhu udara rata-rata rendah). Jenis bunga mawar yang tumbuh dan berbunga dengan baik di pegunungan yang sejuk, ketika ditanam di daerah pantai yang panas pertumbuhannya menjadi lambat dan tidak menghasilkan bunga yang seindah sebelumnya. Hal ini disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tumbuhan dipengaruhi oleh suhu.

c.       Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang. Bila kamu menyimpan kecambah di tempat gelap selama beberapa hari, kecambah itu akan tumbuh lebih cepat (lebih tinggi) dari seharusnya, namun tampak lemah dan pucat/kekuning-kuningan karena kekurangan klorofil. Selain tumbuhan, manusia juga membutuhkan cahaya matahari untuk membantu pembentukan vitamin D.

d.      Air dan Kelembapan
Air dan kelembapan merupakan faktor penting untukpertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia di dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan kematian.
Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara atau tanah. Tanah yang lembab berpengarauh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan. Kondisi yang lembab banyak air yang dapat diserap oleh tumbuhan dan lebih sedikit penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembapan juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.

e.       Tanah
Bagi tumbuhan, tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangannya. Tumbuhan akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, dan air.






Sekian informasi yang dapat kami bagikan ke teman-teman. Mintak rela udah mauk kandau kituk bah menyadik.

Guru pembimbing biologi : R.A Sumarni S.Hut
sumber : saswinhtml.blogspot.co.id.















1 komentar: